lewat
gengsi dan rasa paling sakral
jemput petaka menuju surga
(surga yang
seperti apa?)singgahsana
pencabut
nyawa telah bertahta
di kala yang berbeda dianggap
sesat
liang senggama pemikat
dispareunia karya suci yang
bermartabat
berangsur semua berubah
terseret pekat
diikat terjilat laknat
akhirnya menjabat gantikan adat
saling memangsa berebut kursi
nirwana
menyelawat nirwana dengan
makna baru
tersedak penis modernisasi
aku masih di surga tempat hukum
diperjual belikan
aku masih di surga saat
perceraian jadi
komoditas dagang
No comments:
Post a Comment